Tweet |
Suatu hari, ketika sedang duduk di teras rumah,
lewat seorang anak kecil. Sambil berlari-lari kecil, dari mulutnya melantun
sepotong lagu dangdut yang cukup popular;
"Iwak peyek
Iwak peyek
Sego jagung..."
Saya pun tersenyum geli. Tidak hanya soal lagu yang
dia nyayikan, tetapi juga karena diikuti dengan gerakan tangannya yang seperti
menari tapi tidak jadi karena kedua matanya keburu melihat saya yang sedang
memperhatikannya. Saya pun melanjutkan menyeruput kopi setelah si bocah ini
berlalu dari hadapanku. “Ah, dasar si Rojak,” batinku. Si Rojak ini adalah anak
tetangga saya yang baru berusia lima tahun lebih. Mula-mula saya anggap biasa.
Namun, ketika saya teringat gaya dan nyanyian si Rojak, saya malah jadi bertanya
pada diri saya sendiri; “Koq, anak sekecil itu nanyinya lagu iwak peyek yah?”. Setahu
saya, lagu iwak peyek itu lagunya orang dewasa.
Saya jadi kembali teringat ketika saya seusia si
Rojak. Waktu itu, saya sudah duduk di kelas satu SD. Pada saat pelajaran
bernyanyi, saya ditunjuk oleh guru untuk menyanyi di depan kelas. Kalau tidak
salah, lagu yang saya nyanyikan berjudul “Bangun Tidur”. Jika saya disuruh
untuk menyanyikan lagu ini sekarang, jujur saya lupa syairnya. Akhirnya, saya
mencari lagu anak-anak di internet. Dan, lagu “Bangun tidur” ku temukan, dan
saya catat syairnya. Setelah saya cermati, ternyata meski sederhana, syair lagu
“Bangun Tidur” itu syarat dengan muatan atau pesan mendidik. Perihal apa yang
seharusnya anak-anak lakukan setelah bangun tidur.
Sobat yang lahir disekitar dekade delapan puluhan,
tentu tidak asing dengan lagu itu. Tidak hanya lagu “Bangun Tidur”, seingat
saya masih banyak lagi lagu anak-anak yang mengandung pesan moral. Beberapa
lagu anak-anak yang saya ingat misalnya, “Aku Anak Sehat”, “Lihat Kebunku”,
“Kasih Ibu”, dan “Satu Ditambah Satu”.
Apa yang dinyanyikan Rojak, tentu karena di
menonton, atau setidaknya kerap mendengar lagu iwak peyek. Meski, katakanlah
dia tidak tahu maksud lagu tersebut, namun tentu ada sebuah imajinasi yang
mengiringi ketika dia menyanyikan lagu iwak peyek. Nah, imajinasi inilah saya
kira yang akan mempengaruhi bagaimana dia berperilaku, bertindak, dan berfikir.
Lantas saya kembali membayangkan, apa imajinasi si Rojak, jika saja dia
bernyanyi lagu lain seperti lagu “Hamil Duluan” “Pacar Lima Langkah” atau
lagu-lagu dewasa lainnya? Kalau sudah begitu, lantas siapa yang harus kita
salahkan?
Secara pribadi, saya tidak perlu menyalahkan
siapa-siapa. Sebab, semua kembali pada diri kita selaku orang tua. Disamping
itu, tidak mungkin, seberapapun bagusnya sebuah lagu anak-anak kita paksakan
untuk diputar di ruang-ruang publik seperti radio atau televisi. Sebab, zaman
memang sudah berubah. Nah, di sinilah pentingnya “Think Global, Act Local” jika
memang kita katakanlah menyalahkan zaman.
Dan, saya pun mulai khawatir. Sebab, begitu kopi
saya habis, si kecil mendatangi dan duduk di pangkuan saya. Sambil menenteng HP
milik ibunya, ia meminta saya untuk memutarkan lagu “ini” sambil menunjuk
dengan jari mungilnya. Saya tertegun, lagu yang ia minta untuk diputarkan itu
adalah lagunya Green Day yang berjudul “Boulevard of Broken Dream”. Secepat
kilat, saya menekan tombol off, dan berkata kepada si kecil bahwa HP nya low
bat. Dalam benak berkata “Baru saja ngomongin si Rojak, eh malah si kecil mau
ikut-ikutan”. Tuh kan sob, semua tergantung dari diri kita sendiri. So,
bagaimanakah pengalaman sobat semua?
wakakakak. iwak peyek yang nyanyin trio meong yopak.. memang asolole banyak anak-anak kecil yang ikutan .. coba bagian dewasanya dmn ya (mikir)
ReplyDeleteasal masih dalam batas wajar aja, gak ikutan busana artisnya , anak kecil skrg emnang gaol-gaol pak.. :D
.
bener pak lagu sekarang emang gitu yang ada bukan satu ditambah satu tapi satu atau dua :D
YA sih masih bagus satu-ditambah satu tapi masih banyk anak yg gak ngerti tuh pak, jd mungkin hanya sbgian anak yg nyanyi lagu dewasa.. toh gak ngrt artny jg kali ya :)
.
Titik tekannya pada imajinasi ketika si anak ini nyanyi lagu iwak peyek itu loh Miz? Coba sekarang kalau Miz Tia nyanyi lagu "Hamil Duluan" kira2 apa imajinasimu? haha..thanks for the comment...
ReplyDeletesalah satu pengaruh globalisasi yang ga bisa kita hindari, tinggal gimana orangtua nya aja ya supaya anaknya ga kena dampak yang negatif :)
ReplyDeleteBenul mbak? Eh betul mbak, semua tergantung pada diri orang tua. Globalisasi tidak mungkin kita tolak..tanks for visiting my home..sukses:)
ReplyDeleteMenurut saya ini masalah yang sangat memprihatinkan dan perlu sebuah "perhatian" khusus untuk mengubahnya menjadi yang selayaknya (*haduh... mudah2an mengerti maksud kata-kata saya yaa, hehe)
ReplyDeletekarena memang "menyajikan" lagu anak-anak kepada anak-anak untuk saat ini bisa dibilang susah... keponakan saya, susah banget saya ajarin lagu anak-anak seperti itu, maunya lagu Noah sama Justin Bieber aja.... *eh saya kok jadi curhat ya, hehe... oh iya udah saya follow di #48, ditunggu FollBacknya ya hehe
@De Widiani: Saya juga baru sadar ketika peristiwa yang saya tulis diatas mbak? Ternyata betul apa yang Mba De katakan bahwa anak-anak sekarang lebih akrab lagunya Noah. Trims follownya. segera meluncur follback. salam:)
ReplyDeletebtul bang... aku jg heran. skarang di tv udah ga ad lg lgu anak2. skrang walaupun anak kecil udh taunya lgu bertemakan cinta semua.
ReplyDeletekarena orang tua adalah perpustakaan pertama untuk anak-anaknya, dan lingkungan sekitar adalah contoh yang tak bisa terelakkan untuk ditiru oleh sikap lugunya :), salam kenal.. terimakasih sudah datang ke gubuk saya hehe
ReplyDelete@astronesia:Ya begitulah mas, sekarang tinggal tergantung orang tua
ReplyDelete@Inuel:betul banget mbak? Juga karena anak-anak adalah peniru ulung. Trims kunjungannya
ReplyDeleteiya jadi rindu lagu anak-anak jaman dulu... klo sekarang susah dapat lagu yang khusus buat anak-anak. apalagi kalau mau nyari lagu anak-anak jaman sekarang yang mengandung pesan moral yang baik. hmmm :(
ReplyDeleteaduuh denger iwak peyek jadi geli. palagi pas masuk lirik...asolole...ckckckck
ReplyDeleteanak jaman sekarang lebih suka nyanyi lagu orang dewasa ya...beda sekali dengan jaman saya dulu...saya kebetulan lahir di tahun 80 an dimana lagu anak-anak masih sering terdengar dimana mana.
ReplyDeleteSbnrenya anak2 waktu nyanyiin lagu itu dia ga ngerti maknanya. Hanya krn sering dengar mgkn, jd ikut2an niruin. Memang sulit dihindari, krn dmn2 lagu2 aneh2 spt itu berkumandang dgn bebas.
ReplyDeleteLebih baik membiasakan anak2 mendengarkan lagu2 yg sesuai dgn usianya.
yah.. cara paling ampuh buat ngejaga anak2 kecil skrg ya paling jangan punya tivi, radio dll.. tp gak mungkin jg kan... :|
ReplyDeletePernah liat trio nyanyi iwak peyek ini ....
ReplyDeleteJaman makin berkembang tapi pola pikir orang2 di industri lagu anak2 koq tdk berkembang ya mas. Sayang sekali spt sekarang ini grup macam Coboy Junior, ada lagu2nya yang memprovokasi anak2 SD buat cinta2-an.
Katanya mereka punya koq lagu yang bukan tema cinta2an tapi kenapa hanya "punya koq", bagusnya semua lagunya jangan pakai tema2 cinta2an. Mereka top sekali, mestinya bisa jadi ikon penyanyi anak2 dengan tema2 positif misalnya ttg pembangunan, belajar, sportivitas, dll.
Jaman makin aneh.
@Dwi Muliyana saya juga habis nyari lagu anak-anak versi dulu mbak, agak susah memang tapi akhirnya dapat juga. makasih udah mampir. Salam:)
ReplyDelete@cii yuniaty hahahaaa...asolole...(In slow motion)
ReplyDelete@Mami ZidaneSo, kira-kira apa solusinya nih mbak?
ReplyDelete@covalimawatikayaknya susah nih mbak, mengingat ruang-ruang publik sprti tv dan radio sudah tidak menayangkan lagu anak-anak model saya kecil dulu...
ReplyDelete@Arif Chasanhehe...cyuss gmana dong?
ReplyDelete@Noval Bintangsiap silaturahmi balik gan?
ReplyDelete@MugniarIni dia mbak, kuncinya ada pada orang-orang yang menguasai industri musik di tanah air. makasih udah mampir:)
ReplyDeleteNice info sob, keren :) pokoknya iwak peyek bisa Menghibur,asal tidak memebawa dampak negatif aja :)
ReplyDelete@Herman BagusKalau untuk orang dewasa saya kira nggak membawa dampak negatif loh bro? Makasih udah mampir
ReplyDeleteah..kayaknya mas asaya anak2 adalah yg paling indah dan dimanjakan oleh mainan tradisional cerdas dan lagu anak2 yg mendidik!
ReplyDeleteSekarang? coba deh denger lagu Coboy Junior...ngajarin pacaran ! :(
@Popi Bener tuh Pop, saya juga kangen dengan masa kecil dulu. Kadang bernyanyi lagu anak-anak meski ditertawai...salam:)
ReplyDelete@Djangan PakiesWah, kang radio satelit kayaknya nggak nyampe di rumah saya yang blusuk dan ndusun itu. Alhamdulillah si istri sudah punya beberapa murotal yang mulai tadi pagi, waktu si kecil belum bangun tidur sudah mulai saya putar. Saya coba cara penjenengan ini. Suwun.
ReplyDeleteemangnya lagu Iwak peyek itu lagu apa ya.. salam kenal, saya datang follow di sini yaa :D
ReplyDelete@Cik Syida Thanks Cik, sudah datang dan follow blog awak. Lagu iwak peyek itu lagu khusus orang dewasa. coba cari di youtube dengan keyword "Iawak Peyek". Salam:)
ReplyDelete@Ibrahim Sukman
ReplyDeletewah naudzubilahmindzalik ya ALLAH .
iihh serem .
@Ibrahim Sukman
ReplyDeletetuh orang tua dengerin !! ahahaha :p .