Tweet |
Saya pernah menuliskan postingan tentang Aku, Buku,dan Istriku yang bercerita tentang buku sebagai salah satu pemecah kebekuan
komunikasi saya dengan istri saya. Kali ini saya akan posting lagi tentang
buku. Namun, judul postingan kali ini agak individualis. Subyektif, bahkan
terkesan ingin benar sendiri. Ingin tahu kenapa sob? Karena, menantu yang disayang
mertua itu adalah menantu yang suka buku. Tentu itu adalah menurut saya sebagai
menantu yang kebetulan suka buku. Lebih kebetulan lagi, mertua saya lebih dari
sekedar menyukai buku. Malah, beliau sangat suka membaca. Saya sendiri baru
sampai pada tahap menyukai buku. Menyukai buku saya kira berbeda dengan menyukai
membaca. Menyukai buku bisa saja hanya sekedar mengoleksi buku semata. Sedang
meyukai membaca buku lebih dari sekedar mengoleksi buku tapi juga membacanya.
Meski Jenggotnya Menakutkan, Tapi Mertua Ini Baik Hati |
Ceritanya begini. Beberapa hari yang lalu saya
membeli buku lawas berjudul “Sampar” karya Albert Camus di toko buku langganan
saya di kompleks Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) Purwokerto. Ketika
sampai di rumah (rumah mertua maksudnya), saya langsung membuka cover buku dan
membacanya. Baru sampai beberapa halaman, rasa kantuk tiba-tiba menyerang tanpa
permisi. Jadilah halaman buku yang sudah saya baca itu saya lipat sebagai
pembatas halaman yang telah dan akan saya baca. Lantas saya letakan begitu saja
buku tersebut di atas meja sebelum tubuhku terhempas di atas dipan.
Begitu azan Ashar saya terbangun. Setelah
sembahyang, saya hendak melanjutkan membaca buku yang tadi saya baca. Namun,
saya sangat terkejut ketika mendapati lipatan buku sebagai pembatas halaman
yang telah saya baca tiba-tiba sudah hampir di halaman terahir. Seingat saya,
saya baru sampai di beberapa halaman saja. Setelah bertanya pada istri,
ternyata mertua saya lah yang telah membacanya hingga hampir halaman terakhir
sejak saya pulas tertidur.
Dalam batin bertanya-tanya. Apa mungkin mertua saya
membaca secepat itu? Memang buku itu tebalnya cuma 130 halaman. Tapi jika sobat
pernah membaca karya-karya Albert Camus tentu akan mengatakan bahwa butuh waktu
lama untuk memahami tulisan-tulisannya. Sebab, karya-karya sastrawan Prancis
yang mati muda itu sarat dengan pemikiran filsafat, meski tulisannya merupakan
karya fiksi belaka.
Dari kejadian tersebut saya jadi tahu bahwa
ternyata, jika saya tidak di rumah, mertua saya sering membaca-baca koleksi
buku saya. Itu kata istri saya. Wah-wah saya jadi malu. Sebab, sebagain besar koleksi
buku saya adalah buku-buku yang judul dan isinya sangat “kiri”. Hal ini sangat
berbanding terbalik dengan koleksi buku mertua saya yang sebagian besar judul
dan isinya bertemakan hukum-hukum Islam.
Meski demikian, anehnya saya jadi kerap berdiskusi
dengan mertua saya tentang apa-apa yang saya dan beliau baca. Memang
kadang-kadang tidak nyambung, dan terkesan melompat-lompat. Namun, dari situ
muncul semacam perasaan yang sangat subyektif bahwa sepertinya saya menjadi
menantu kesayangan mertua karena menyukai buku? Hahaha…gubrak!
Lalu bagaimana denganmu sob? Sudah menjadi memantu
kesayangan mertua kah?
jadinya malah bisa saling bertukar pendapat kalau seperti itu ya pak
ReplyDeleteiya betul, tp karena mertua sudah sepuh, kadang2 nggak nyambung...
Deleteberbahagialah puny amertua yang ahli ilmu seperti ini, semoga diskusinya barokah...saya sendiri belum seperti itu sob, maklum jarang ketemu mertua hihi..:}
ReplyDeleteada plus minusnya kang? Maklumlah, saya ini masih ngekos di rumah mertua hehee.
Deletehmmmmm, belum kayanya :)
ReplyDeletehwhw Mbak Lidya, apa yg aku tulis juga perasaan subyektif saya koq?
DeleteJenggot seperti itu nggak menakutkan Kang, justru menurut saya makin panjang makin indah, karena ia memberikan keeleganan seorang laki-laki. Saya berharap jenggot saya juga tumbuh secepat itu.
ReplyDeleteSaya juga sangat dekat dengan Almarhum mertua, bahkan saya merasa seperti Bapak dan Ibu sendiri karena kedekatan itu. Sungguh semua menjadi indah.
maklumlah Kang, saya ini susah sekali menumbuhkan jenggot seperti mertua saya itu. Pengin juga sih? Tp kira2 rupaku akan sprti apa yah? hehe..salam:)
Deletekalo saya selalu dicekoki bapak buku2 dr kecil meskipun bapak saya cuma hobi hunting buku dan beli tanpa dibaca, sampai skrg saya suka skali baca :-)
ReplyDeletedan ternyata skrg, mertua saya suka menantu yg pintar masak *tidakNyambung :-D
hahahaa Mbak Uswah, kadang2 untuk memasak juga perlu membaca buku resep masakan.iya Nggak?
Deletekarena saya suka membaca, saya terinspirasi mencari mertua yang punya perputakaan pribadi yang koleksi bukunya lumayan, (aliran kiri, aliran kanan dan semua mantra pengetahuan ada yang mewakili koleksi bukunya). hehehehe, jadi judul aku nantinya (Insya Allah) "Mertua suka menantu yang tekun membaca"
ReplyDeletehahahaa...amin. sy doakan mas bro?
Deleteweeewww, belum punya mertua sieh,,
ReplyDeletetp kayaknya seru yah, py mertua yang punyanhobi sama... bisa cepat akrab :)
ya begitulah mbak? bisa menjadi semacam mengalihkan pembicaraan jika saya tidak nyambung dengan apa yg dibicarakan mertua...
Deletealhamdulillah hubungan sy dg mertua sangat baik.. biasanya udah asik kl ngobrolin resep masakan.. :)
ReplyDeleteMenantu yang baik tuh mbak?
DeleteAh, yang benar Mas? :D
ReplyDeletekadang2 bener Mbak? Tapi banhayk salahnya...hehe...
DeleteWah .. mas Ibrahim ini memang pencinta buku.. tulisan yang sangat inspiratif mas ...
ReplyDeleteMakasih om? sekedar tulisan ringan saja om?
Deleteselamat ya mas...dapat gelar menantu kesayangan..hehe
ReplyDeletealhamdulillah...sy pun mempunyai mertua ...keduanya sayang semua terhadp anak,mantu dan para cucu2 nya :)
salam hangat dari jakarta :)
What? terlalu jauh gelarnya mas? tapi semoga benar adanya. salam hangat juga dari Purbalingga...
Deletetergantung mertuanya juga kali ya.. BTW salam kenal ya
ReplyDeleteYup bener mbak? salam kenal juga...
Deletesaya termasuk menantu yg jahil bin usil pak..
ReplyDeletehehehee
hehee...jahil dalam kebenaran saya kira no problem lho?
Deletenanti,diskusi dengan mertua ditulis juga mas..seru tuh. yang pasti dari diskusi tersebut akan terlahir tulisan2 baru.
ReplyDeletesemoga saja saya dapat menuliskannya kang? Terimakasih udah mampir ke rumahkecilku. salam
Deletekunjungan perdana... izin nyimak. d tunggu kunjungan dan komentar baliknya :)
ReplyDeleteMaturnuwun Kang atas kunjungannya. Barusan saya berkunjung balik dan sedikit meninggalkan jejak di rumah panjenengan yang ternyata panjenengan ini bukan orang biasa. Salam
Deletesalam kenal dan ijin berbagi kata bijak "Laughing is healthy, especially if you laugh about yourself.
ReplyDeleteTertawa itu sehat, lebih-lebih jika mentertawakan diri sendiri." :)
salam kenal :)
ReplyDeletekunjungan perdana
Kapan dapat mertua yg baik ky bgni ya
ReplyDeletedisayang mertua :') .
ReplyDelete