Tweet |
Malam ini saya ingin menuliskan sebuah cerita
tentang si kecil yang tengah lelap tertidur. Mungkin dia sedang bermimpi
tentang seorang tentara yang tertembak oleh musuhnya setelah kalah main game
sore tadi. Atau mungkin Patrick yang sedang mengejar-ngejar Spongs Bob di dalam
mimpi sebelumnya. Atau bahkan, Alex Gordon yang bolak-balik terjatuh karena
tidak bisa melompat ke tempat yang lebih tinggi.
PRO IGI |
Apa pun mimpimu malam ini nak, ayah hendak
bercerita di sisi telinga kananmu, tentang sebuah lagu yang berjudul “Nak”, dan
dipopulerkan oleh Iwan Fals. Saya berani menceritakan ini karena kau sedang
pulas mengukir mimpi. Jika kau terjaga, tentu ayah akan mengubah cerita ini ke
cerita yang lain. Mungkin cerita tentang senjat AK 47, atau Valentino Rossi
yang belum bisa kau buka kuncinya untuk kau mainkan di Laptop ibumu. Namun,
mumpung kau tertidur, ayah akan menceritakan tentang sebuah lagu yang membuat
mata ayah berkaca-kaca.
Begini nak; jauh jalan yang harus kau tempuh,
mungkin samar bahkan mungkin gelap. Tajam kerikil setiap saat menunggu, engkau
lewat dengan kaki tak bersepatu. Duduk sini nak, dekat pada bapak, jangan kau
ganggu ibumu, turunlah lekas dari pangkuannya, engkau lelaki kelak sendiri.
Masih jauh jalan yang harus kau tempuh, Nak? Banyak
kemungkinan di depan. Mungkin samar, mungkin terang, atau bahkan mungkin gelap.
Karena tidak ada satu orang pun yang tahu jalan hidupnya ke depan. Oleh
karenanya, banyak orang sering berkata “Manusia yang berusaha, Tuhan yang
menentukan”. Tajamnya batu kerikil siap menghadang langkahmu. Bapak berdoa
semoga engkau memakai sepatu. Karena itu, Nak? Duduklah sini dekat sama bapak. Jangan
kau sekali-kali ganggu ibumu. Cepatlah turun dari pangkuannya. Engkau sudah
besar. Engkau lelaki, kelak sendiri.
Mungkin hanya sampai di sini ceritanya, Nak? Ayah
tak mampu membendung air mata yang kini mulai jatuh di telingamu. Baiklah,
silahkan lanjutkan mimpimu. Sesekali cobalah bermimpi tentang ayah yang sedang
memegang ikan yang besar-besar, lebih besar dibanding ikan gurame yang ada di kolam ikan milik
eyang. Sampai jumpa besok, Nak?
Cerita dan pengalaman yang perlu jadi pemikiran
ReplyDelete