Mimpi Mewawancarai Bupati Purbalingga


Tidak seperti malam biasanya, malam tadi benar-benar malam yang panjang. Entah kenapa saya bermimpi mewawancarai bupati Purbalingga, Bapak Heru Sudjatmoko, yang akhir-akhir ini foto-fotonya tersebar di seantero pelosok Purbalingga khususnya, dan Jawa Tengah pada umumnya dengan senyum manis menyapa siapapun yang memandanginya, tanpa lelah dua puluh empat jam nonstop bahkan lebih. Padahal, saya tidak pernah berangan-angan bertemu dengan Pak Bupati, selain hanya rasa kesal terhadapnya karena motor kreditan saya satu-satunya, (dan belum lunas tetunya) rusak gara-gara lubang yang menganga di sepanjang jalan-jalan di Purbalingga. Atau mungkin barangkali karena rasa kesal itu lah, mimpi membawa saya bertemu dengan Pak Bupati. Maklum, keluhan-keluhan masyarakat tentang jalan yang rusak di koran-koran itu sepertiya tidak digubris sama sekali. Akan tetapi, meski hanya di dalam mimpi, saya cukup senang bisa bertemu orang nomor satu di Purbalingga itu.

Nah, sebelumnya saya pernah menulis tentang Dongeng Negeri Susu yang substasinya sedikit menyinggung soal infrastruktur kabupaten Purbalingga, yang semakin hari semakin parah kerusakannya. Pada kesempatan kali ini, saya akan menuliskan tentang hasil wawancara saya dengan Bapak Bupati Purbalingga dalam mimpi yang saya alami malam tadi. Berikut hasil wawancara saya dengan beliau.

Bupati Purbalingga


(H)       : Heru Sudjatmoko
(S)        : Saya

S: Selamat malam Pak Bupati? Apa kabar, sehat?
H: Selamat malam mas, alhamdulilah saya dalam keadaan sehat selalu

S: Bagaimana rasanya jadi Bupati Purbalingga, Pak?
H: Wah, jadi Bupati Purbalingga itu enak mas? Enak banget.

S: Bisa diceritakan Pak, enaknya itu seperti apa?
H: Gimana yah Mas, pokoknya enak lah, rasanya itu melebihi mendoan anget. Ya gimana gitu?

S: Kongkritnya bagaimana Pak?
H: hahaha….

S: Koq ketawa Pak?
H:Becanda mas, jadi orang itu jangan terlalu serius begitu. Seperti saya ini, jadi bupati yang nggak serius-serius amat.

S: Maksud Bapak?
H: Kalau serius nanti cepat tua mas, kalau cepat tua kan nggak bisa nyalon wakil gubernur. Hehe…

S: Sekarang serius Pak, saya mau tanya soal banyak kondisi jalan yang rusak di Purbalingga itu bagaimana Pak?
H: Lho, koq anda yang sewot? Lha wong rakyat yang memilih saya jadi bupati saja diam koq, nggak ngeluh kayak sampean? Lagi pula jalan-jalan yang berlubang itu kan jalan propinsi mas, bukan jalan kabupaten. Jadi itu urusan pemprov Jateng dong mas, bukan urusan saya?  

S: Tapi motor saya rusak gara-gara sering masuk lubang di jalan-jalan itu pak, padahal motor kreditan lho pak?
H: Itu salah sampean Mas, udah tau ada lubang diterjang aja. Ya rusaklah motor sampean itu?

S: Tapi tidak hanya saya pak yang sering jatuh?
H: Ah, sampean jangan bohong, lha wong selama ini nggak ada yang menyampaikan hal itu kepada saya koq? Bagaimana saya mau percaya?

S: Bener nich, pak? Bahkan ada yang mati koq gara-gara jalan berlubang itu?
H: What? Are you serious, dude? Kalau itu benar, ya itung-itung ngurangin jumlah penduduklah, Mas?

S: Okelah kalau beg…begitu, Pak? Sekarang saya mau nanya soal pencalonan bapak sebagai wakil gubernur. Bagaimana perasaan bapak setelah mendapat rekomendasi DPP PDIP untuk mendampingi Pak Ganjar Pranowo maju dalam perebutan kursi nomor satu di Jawa Tengah ini pak?
H: Alhamdulilah yah? Perasaan saya ya gimana yah, pokoknya kalau kata Syahrini itu, cetarrr banget dech? Nggak nyangka aja, bisa ngalahin bu Rustriningsih.

S: Apa yang akan bapak lakukan jika menang dalam Pilgub Jatenga nanti?
H: Yang pertama dan paling utama saya lakukan ya saya akan mencoba memberikan kontribusi buat PDIP mas, soalnya saya belum bisa ngasih apa-apa buat partai yang telah membesarkan saya. Saya jadi bupati Purbalingga juga berkat PDIP, terpilih menjadi calon wakil gubernur juga karena PDIP. Maka wajar dong, jika terpilih nanti saya akan memberikan sesuatu kepada partai. Semacam ucapan terima kasih lah mas?

S: Bukannya yang pertama harus dilakukan adalah untuk rakyat yang memilih bapak?
H: Rakyat baik-baik saja koq mas, terutama rakyat Purbalingga. Mereka itu manut, nurut, dan tidak banyak protes. Jarang lho mas ada rakyat model yang kaya gini? Untungnya rakyat yang kayak sampean ini jarang lho mas, kalau semua rakyat Purbalingga seperti sampean, yang suka ngritik, seneng ngeluh, suka menulis keburukan orang di blog, maka menjadi bupati Purbalingga itu pasti nggak enak mas?

S: Bapak yakin akan terpilih pada Pilgub nanti?
H: Tentu saya harus yakin mas? Siapa tau kalau terpilih nanti saya bisa memperbaiki jalan-jalan berlubang yang sampean keluhkan itu.

S: Jadi harus nunggu menjadi wakil gubernur dulu untuk memperbaiki jala rusak itu ya pak?
H: Ya iyalah? Kamu tau mas, kenapa saya biarkan jalan itu tetap rusak?

S: Kata bapak karena itu bukan kewenangan bapak.
H: Selain itu mas, jalan-jalan itu malah bagus kalau rusaknya semakin parah. Sebab jika jalan-jalan itu semakin parah, maka itu pertanda gubernur Jateng yang sekarang telah gagal membangun Jawa Tengah. Lha wong terbukti gagal koq mau maju lagi jadi gubernur? Wagu, kan mas? Hehe…

S: Oh, jadi jalan rusak itu juga bisa jadi jualan saat kampanye ya Pak?
H: Ya iyalah, masa ya iya dong? Itu sudah jadi rahasia umum mas? Jalan rusak itu adalah komoditas kampanye yang paling mujarab. Itu terbukti dengan banyaknya pejabat daerah yang terpilih gara-gara jualan isu jalan rusak. Setelah terpilih, mau benerin jalan atau tidak itu soal lain mas? Yang penting rakyat tidak demo. Lagian demo itu kan nggak baik mas?  

S: Ternyata bapak orangnya cerdas yah?
H:Baru tau yah mas?

S: Banyak kalangan yang menyesalkan bapak nyalon wakil gubernur lho Pak? Katanya, seharusnya bapak lebih memperhatikan dulu kesejahteraan masyarakat Purbalingga, terutama pembenahan di sektor infrastruktur?
H: Jangan bohong mas? Nggak ada tuh suara-suara yang kaya gituan. Kalaupun ada, itu pastilah pendukung calon lain yang ingin menyudutkan saya. Jangan bikin isyu mas? Sampean ini wartawan bodrek yah?

S: Bukan bodrek pak, tapi paramek.
H: Saya kira bintang tujuh, hehe…

S: Ada pesan terahir pak?
H:Emangnya saya mau mati mas, dimintai pesan terahir segala!

S: Maksud saya pesan kepada masyarakat Purbalingga sebelum nanti bapak benar-benar bertarung di gelanggang Pilgub Jateng?
H: Pesan saya, semoga masyarakat Purbalingga yang saya cintai dapat menggunakan hak suaranya untuk memilih saya. Dan semoga meraka tidak menjadi seperti sampean. Karena saya yakin sampean ini jenis orang yang berbahaya bagi ketentraman masyarakat dan kekuasaan, dan berpotensi mengajak masyarakat untuk golput. Lebih baik sampean ini ngeblog saja mas…?

S: Terima kasih, Pak?
H: Sama-sama mas wartawan blogger? Oh ya, tulis juga dong calon gubernur yang lain? Biar masyarakat Jateng sama-sama tahu? Nanti kalau cuma saya yang ditulis takutnya calon lain nggak kebagian suara mas?
S: Wani Piro???

Sebenarnya masih banyak yang ingin saya tanyakan ke pak bupati, namun gara-gara si kecil terjaga dari tidurnya, akhirnya mimpi yang rasanya menurut saya lebih indah dari sekedar mimpi basah itu pun, harus selesai. Demikian lah para pembaca yang budiman, hasil wawancara saya dengan calon wakil gubernur Jawa Tengah yang juga masih aktif menjabat sebagai bupati Purbalingga. Sekali lagi apa yang saya paparkan hanya mimpi belaka. Jika ada pihak-pihak yang merasa tersinggung, lebih baik jangan percaya dengan sebuah mimpi. Jikalau ingin berdiskusi soal mimpi saya itu, saya siap melayaninya. Terima kasih.

   

   
   

16 comments:

  1. hehe.... bisa aza neh. kalo yang bersangkutan mampir di blog ini kira2 apa tanggapannya ya?????........

    ReplyDelete
    Replies
    1. justru itu yang saya harapkan kang? Yang mampir malah wartawannya, tuch yang komen di facebok form hehe...

      Delete
  2. usul baen lik
    bagaimana kalo jalan berlubang itu diganti dengan lubang berjalan..?
    kayaknya mendoan berjalan lebih enak ketimbang jadi bupati...

    ReplyDelete
    Replies
    1. wakakakkk...kang Rawin bisa baen...mayuh meng Baturaden, akeh mendoan berjalan. hehe...

      Delete
  3. Wkwkwkwk.....Bupatinya Koplak tuh. Apa emang seperti itu mas?
    Asli ngakak saya baca postingan ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya setuju, bupatinya emang Koplak banget...semoga stafnya atau yang bersangkutan baca tulisan ini. Tapi kayaknya nggak mungkin yah, lha wong website pemda aja jarang update? Makasih mabk Indah, Koplaknya...hehe

      Delete
  4. Hehehe... apa itu bener-bener mimpi yah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe...kalau bukan mimpi judule "Mewawancarai Bupati Purbalingga" kang? berhubung itu mimpi, jadi saya kasih judul "Mimpi Mewawancarai Bupati Koplak" kata mba Indah..hehe...

      Delete
  5. kira-kira nanti mimpinya bersambung nggak mas?

    saya nunggu sambunganya aja..hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya berharapnya si bersambung mas? Soalnya masih ingin tanya kenapa kepala dinas pendidikan sudah jadi tersangka pemalsuan tanda tangan koq gak di tahan. Trus, kenapa upah buruh di kabpuaten saya tidak sesuai dengan UMK yg tlh ditetapkan hehe..

      Delete
    2. kalau itu pasti ada udang di balik rempeyek mas..hehehe *eh
      kayaknya semua pemimpin seperti itu mas. 1001 pemimpin yang jujur dan adil.

      Delete
    3. heheee...kapan yah mas kita punya pemimpin yang jujur dan adil?

      Delete
  6. mudah-mudahan Pak Bupati baca tulisan ini :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. semoga saja, Mbak? Tapi sebenarnya saya berharap mimpi ini tersambung lagi. hehe..

      Delete
  7. wah keren juga tuh mas bsa mimpi ktmu sma pa bupati purbalingga. hehhee

    d tunggu kunjungan blik n follbacknya gan, thanks

    ReplyDelete
  8. jarang jarang lho bisa mimpi dengan pejabat, follow sukses #97 mas

    ReplyDelete