Tweet |
Beribu bahkan berjuta rasa terima kasih kerap saya
aturkan kepada istri saya tercinta, meski tidak terucap secara langsung. Betapa
tidak, barangkali tidak ada perempuan yang seperti dia di zaman yang serba
duniawi sekarang ini. Disaat perempuan seumuran dia meminta ini dan itu kepada
suaminya, dia tidak meminta seperti mereka. Dikala tren perempuan sekarang
harus menggunakan baju ini dan baju itu, dia tidak menuntut. Ketika salon dan
pusat kecantikan tumbuh menjamur, dia memilih bedak ala kadarnya.
Bukan kemudian saya tidak bisa memenuhi
keinginannya, atau bukannya dia tidak pernah memintanya, namun karena istri
saya itu begitu memahami kondisi dan keadaan saya serta keluarga. Jika dia
ingin melakukan sesuatu yang sekiranya butuh pertimbangan suami, dia tidak ragu
untuk mengungkapkannya. Dari pertimbangan saya itu lah dia akan melakukannya
atau tidak.
Me And My Only Wife |
Terima kasih saya juga selalu saya sampaikan, meski
lagi-lagi secara tidak langsung atas kepandaiannya mengalokasikan uang untuk
kebutuhan yang lebih penting dan mendesak. Hal ini terkadang membuatku terkejut
sekaligus kagum dengan tindakannya itu. Saya tidak tahu apa jadinya jika istri
saya tidak seperti dia. Pendeknya, dia melakukan sesuatu yang tidak pernah saya
duga, tapi hal itu membuat saya memahami bahwa dia punya kelebihan tersendiri.
Dengan tulisan ini, saya tidak bermaksud memuji
istri saya sendiri. Melainkan hanya ingin menyampaikan bentuk penghargaan
kepadanya dengan cara seperti ini. Karena memang saya suka menulis, ketimbang
mengatakannya. Tapi bagaimanapun, dia dan saya hanya manusia biasa yang sudah
tentu mempunyai kelebihan dan kekurangan. Namun, kelebihan masing-masing bukan
untuk selalu ditonjolkan, dan kekurangan masing-masing bukan untuk saling mengejek.
Lebih dari itu, memang benar bahwa kekurangan dan kelebihan hakekatnya untuk
melengkapi satu sama lainnya.
Thank you
very much, Mom? I’ll try to be a good husband and good dad for our little
hero.
0 comments: