Terima Kasih Istriku?


Beribu bahkan berjuta rasa terima kasih kerap saya aturkan kepada istri saya tercinta, meski tidak terucap secara langsung. Betapa tidak, barangkali tidak ada perempuan yang seperti dia di zaman yang serba duniawi sekarang ini. Disaat perempuan seumuran dia meminta ini dan itu kepada suaminya, dia tidak meminta seperti mereka. Dikala tren perempuan sekarang harus menggunakan baju ini dan baju itu, dia tidak menuntut. Ketika salon dan pusat kecantikan tumbuh menjamur, dia memilih bedak ala kadarnya.

Bukan kemudian saya tidak bisa memenuhi keinginannya, atau bukannya dia tidak pernah memintanya, namun karena istri saya itu begitu memahami kondisi dan keadaan saya serta keluarga. Jika dia ingin melakukan sesuatu yang sekiranya butuh pertimbangan suami, dia tidak ragu untuk mengungkapkannya. Dari pertimbangan saya itu lah dia akan melakukannya atau tidak.

Me And My Only Wife
Terima kasih saya juga selalu saya sampaikan, meski lagi-lagi secara tidak langsung atas kepandaiannya mengalokasikan uang untuk kebutuhan yang lebih penting dan mendesak. Hal ini terkadang membuatku terkejut sekaligus kagum dengan tindakannya itu. Saya tidak tahu apa jadinya jika istri saya tidak seperti dia. Pendeknya, dia melakukan sesuatu yang tidak pernah saya duga, tapi hal itu membuat saya memahami bahwa dia punya kelebihan tersendiri.

Dengan tulisan ini, saya tidak bermaksud memuji istri saya sendiri. Melainkan hanya ingin menyampaikan bentuk penghargaan kepadanya dengan cara seperti ini. Karena memang saya suka menulis, ketimbang mengatakannya. Tapi bagaimanapun, dia dan saya hanya manusia biasa yang sudah tentu mempunyai kelebihan dan kekurangan. Namun, kelebihan masing-masing bukan untuk selalu ditonjolkan, dan kekurangan masing-masing bukan untuk saling mengejek. Lebih dari itu, memang benar bahwa kekurangan dan kelebihan hakekatnya untuk melengkapi satu sama lainnya.

Thank you very much, Mom? I’ll try to be a good husband and good dad for our little hero.  
    

0 comments: