Sepenggal Dongeng Negeri Susu


Ini tentang sepenggal dongeng kemakmuran dari sebuah negeri bernama Negeri Susus. Konon, negeri susu adalah negeri yang terkenal dengan kekayaan sumber daya alamnya. Tak heran, dalam sejarah yang diajarkan di sekolah-sekolah negeri susu tersebut, guru-gurunya selalu mendoktrin dan menanamkan kebanggaan pada siswa-siswinya bahwa hanya negeri susu lah negeri yang paling kaya di dunia, sehingga wajar jika negeri-negeri dari utara berlomba-lomba menjarah kekayaan alamnya. Tersebutlah panglima-panglima penjajah dari negeri utara macam Jorge de Albuquerque, Jan Pieterzoon Coen, Herman Willem Daendles, dan si hara kiri Masaharu Homma

Sebelum para penjajah itu menjarah, Kehidupan rakyat negeri susu tenteram dan makmur serta sangat subur tanahnya. Lautan yang mengelilingingya adalah lautan susu. Kail dan jala cukup menghidupi para nelayannya.  Lautan susu yang membentang itu, tak berbadai tak bertopan. Bahkan konon ikan dan udang menghampiri para nelayan. Orang-orang pada bilang bahwa tanah negeri susu adalah tanah surga. Dimana tongkat kayu dan batu jadi tanaman.

Sekali lagi ini tentang sepenggal dongeng dari negeri susu. Seperti yang diajarkan oleh guru bahasa kita, dongeng hanyalah cerita fiksi belaka. Pengantar si kecil agar segera terlena dan cepat-cepat bermimpi. Setelah itu bangun dipagi hari, dan menjumpai bahwa apa yang di dengar dari dongeng sang ibu sesungguhnya hanya sebuah kebohongan. Meski begitu, si kecil tak pernah bosan dan tak mau jera terus dibohongi dongeng-dongeng dari ibu.

Ini persis seperti yang terjadi di negeri kami, negeri Indonesia. Meski kami sadar bahwa dongeng kemakmuran, ketentraman, dan kesejahteraan hanyalah bohong semata, namun anehnya kami masih saja mau dibohongi, senang didongengi tentang dongeng yang kadang-kadang kedengarannya aneh. Dan rupanya, penguasa negeri kami, negeri Indonesia, sangat suka mendongeng. Hebatnya, dongeng-dongeng yang aneh tentang jaminan pekerjaan, jaminan kesehatan, kesamaan hukum, dan pembangunan fasilitas umum, dapat dibaca di koran-koran, di televisi, dan di baliho-baliho. Dengan demikian, maka si penguasa ini tak perlu repot-repot lagi untuk membacakan dongengnya bagi si rakyat. Cukup mendirikan gedung sekolah, mewajibkan wajib belajar, dan mengajari baca tulis, sehingga mereka dapat membaca dongeng yang banyak berserakan di mana-mana.

Sekali lagi ini hanya dongeng atau semacam cerita fiksi. Cerita yang sebenarnya adalah tersirat dalam foto-foto fasilitas umum di negeri ini, negeri Indonesia, seperti foto-foto di bawah ini. Lihat dan simpulkanlah sendiri. Sebab, penguasa negeri ini akan terus mendongeng hingga mereka mati. Atau kita yang mati duluan karena lubang-lubang menganga di jalanan. 

Kondisi Jalan di Kecamatan Gandrung Cilacap. Foto Kang Suratno Kenthus

Masih di kecamatan Gandrung Cilacap. Foto Kang Suratno Kenthus

Ini juga jalan di kecamatan Gandrung Cilacap. Foto Kang Suratno Kenthus

Ini kondisi jalan di kecamatan Mrebet Purbalingga. Foto koleksi pribadi

Kedalaman lubang mencapai 25 cm lebih

Mesti harus waspada
 
Kerap terjadi kecelakaan
 
Tak ada pilihan
 
Parah

Anehnya, Bupati Purbalingga mau nyalon wakil gubernur Jawa Tengah



33 comments:

  1. kayak di india .. bner gak ya.

    eehh lama gak kemari.. makin kece blognya ya ^__^ :) .

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bukan di India, ini asli di Indonesia Miz? Kece? Tolong terjemahkan kata kece buat saya ya? di KBBI kayaknya nggak ada...thanks udah mau liat jalan rusak di tempatku..

      Delete
  2. bisa membahayakan pengendara ya kalau kondisi jalannya seperti itu

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul bu? Bahaya banget. Kadang suka marah sendiri kalau kendaraan saya yang masuk lubang di jalan-jalan itu...

      Delete
  3. mungkin dulu mereka pas kuliah kerjaanya ngayal, ktika jd penguasa pinter dongengin rakyat.. penguasa, penguasa berilah kami uaaang...

    ReplyDelete
    Replies
    1. tepatnya barangkali tidak the right man on the right job ya mba? kali aja dulu ambil jurusan bahasa dan sastra waktu kuliah. Yang jadi insinyur malah jadi petani hehe...

      Delete
  4. Hahaha...negri susu yg amburadul. banyak disana sini ruas jalan menunggu korban

    ReplyDelete
    Replies
    1. semoga saja susunya tidak ikut amburadul ya mba?

      Delete
  5. wah mantap mas dongeng Negeri susunya..... tapi photonya bagus mas banyak polisi tidurnya, biar pengendara ndak ngebut kali ya hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. haha Mang Yono, kalau saya polisi pasti akan sepakat dengan kata Mang Yono. hehe...

      Delete
  6. Negeri susu atau susus?
    Jalanannya berlubang mungkin karena cuaca ya? Tapi belum diperbaiki juga tuh, kan bisa berabe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. haha...Negeri usus kayaknya. amburadul banget...

      Delete
  7. hahah kok tulisannya sama ya mas, mengangkat masalah fasilitas umum, jika disini yang dikedepankan adalah jalanan kalo saya nulisnya jalan dan trotoar hehe
    memag sudah sepatutnya ebagai blogger memposting hal semacam ini agar dapat menyalurkana spirasi dengan baik :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya betul bro? apalagi yang dapat kita perbuat selain menuliskannya di blog. kalau mau demo ya sudah pasti dicuekin. Tepatnya tuh pejabat pura-pura tuli. mari kita telanjangi penguasa hehehe..

      Delete
    2. siap dah dan itu sudah beberapa tulisan yang mendapat respon dari orang pemerintahan, dan menulis hal seperti ini menjadi kesenangan tersendiri.
      seneng akhirnya mereka bisa membuka matanya hahaha

      Delete
  8. waduuhhhh serem bgt itu jalanannya.. musti ekstra hati2 itu lewatnya :s

    ReplyDelete
    Replies
    1. lebih serem dari cerita horor sekalipun hehe..

      Delete
  9. Di Makassar juga laga marak dongeng mas Ibrahim. Janji sana, janji sini mereka yang mendongeng itu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. tolong dicatat dongengnya mba? suatu saat nanti giliran mba Mug yang mendongeng kepada mereka

      Delete
  10. Jalan yang parah Kang .. dulu di tempat saya juga gitu. Untung salah satu anak desa, ada yang jadi pejabat di Kabupaten... jadi sekarang jalan kami halus Kang ..

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah itu dia kang? apakah mesti harus ada orang dari daerah kita yang jadi pejabat untuk memperbaiki fasilitas umum itu? Bukankah siapapun pejabatnya adalah sebuah kewajiban untuk memberi pelayanan kepada rakyatnya?

      Delete
  11. wah iya kemaren dari baturaden niate wisata hutan ke arah gua lawa, ealah jebul jalannya ancur lebur. dari bobotsari bablas ke arah pemalang juga kejebak jalan remuk lagi di randublatung
    mumet...

    ReplyDelete
    Replies
    1. wakakak....judulnya wisata jalan rusak ya kang? hehe ya begitulah...saya yang di bobotsari setiap hari selalu mengutuk pemkab jika sedang berkendara di sepanjang jalan di purbalingga hehe...

      Delete
  12. Replies
    1. silahkan mas? makasih udah mau nyimak. salam..

      Delete
  13. Gak ngerti kenapa di Indonesia apa-apa rusak, dan berbahaya ya pak

    ReplyDelete
    Replies
    1. karena yang jadi pejabat sibuk memperkaya diri dengan korupsi mas?

      Delete
  14. mas follownya cuma pake g+ aja kan?
    oh iya kecamatan mrebet sama kecamatan kejobong jauh tidak mas ?

    ReplyDelete
  15. Yah Kang, sekarang lebih parah lagi kondisi jalan Cilacap-Pangandaran, walau udah banyak yang ngeluh tetapi gak ada juga perbaikan dari mereka yang mempunyai wewenang. Untungnya masih ada para warga masyarakat disekitar jalan yang rusak dengan sukarela memperbaiki walau dengan alat sederhana dan juga paling menggunakan krikil dan tanah untuk menutup lubang-lubang dijalan, namun itu lebih baik dari pada tidak sama sekali dan itu dapat mengurangi angka kecelakaan serta memperlancar transportasi khususnya di kabupaten Cilacap.

    ReplyDelete
    Replies
    1. itu orang2 FPI diminta demo aja ke pemkab kang, jangan cuma bisa menghancurkan warung remang2 hehe

      Delete
  16. wah jalanya banyak kumbangannya ya waduh bisa buat crosser dong

    ReplyDelete
  17. rusaknya jalan di kec. gandrung cilacap dan mrebet purbalingga belum seberapa kalo mas lihat jalan protokol di dekat kampung saya di Tabanan. Jalan itu jalan utama lho, sering dilalui kendaraan kecil hingga besar yang lalu lalang antara gilimanuk-denpasar dan sebaliknya. Udah berulang kali diaspal, tapi rusak lagi, dan disitu sering terjadi kecelakaan. Untungnya sih sekarang udah ditambal lagi jalannya, mudah-mudahan awet. Mungkin pemerintah perlu meluangkan dana lebih untuk aspal yang sekalian aja kualitasnya bagus seperti hotmix? daripada aspal ulang berkali-kali kedepannya dan ganggu lalulintas juga.

    ReplyDelete